Patokan & Cara Mengukur Standar Gulungan Pompa Air Panasonic 125

Bagikan!

Teknisi servis pasti memiliki patokan standar gulungan pompa air untuk mengatasi kerusakan yang paling banyak terjadi. Memang, kerusakan yang paling sering terjadi pada pompa air adalah kumparan motor pompa air yang rusak. Kerusakan ini umumnya terjadi karena kumparan terbakar.

 Patokan Standar Gulungan Pompa Air

Tentunya, kumparan yang terbakar tidak dapat dinyalakan. Banyak pemilik hunian keberatan dengan biaya untuk perbaikan. Pasalnya, memang kumparan pompa air tidak sedikit. Bahkan, tak jarang pemilik pompa membeli pompa baru daripada melakukan perbaikan.

Cara Mengetahui Patokan Standar Gulungan Pompa Air

Bagi mereka yang ingin mengetahui standar gulungan pompa air, mereka perlu melakukan beberapa hal. Pertama, mereka perlu tahu nilai standar gulungan pompa air. Perbandingan harus dilakukan dari jumlah watt yang harus disesuaikan dengan sub coil dan main coil. Dengan demikian, maka jumlah lilitan harus disesuaikan.

1. Cara Mengukur Gulungan Pompa Air

Teknisi perlu tahu bagaimana perbandingan daya pompa dan ukuran kawat dengan jumlah lilitan. Daya pompa air terkecil adalah 100-watt dimana sub coil berukuran 0,40 serta ukuran main coil 0,30 dengan jumlah lilitan minimal 250 hingga 350.   Namun, semakin besar daya pompa, semakin sedikit lilitannya.

Semisal, daya pompa 250-watt dengan jumlah lilitan minimal 220 hingga 250 dengan ukuran kawat sub coil 0,70 dan main coil 0,50. Untuk mengukur daya yang lebih besar, maka teknisi biasanya memiliki standar menambah sub coil dan main coil, serta mengurangi jumlah lilitan.

2. Gulungan Pompa Air Panasonic 125

Pompa air Panasonic 125 merupakan salah satu produk unggul Panasonic yang sempat memiliki nama National. Gulungan pompa dari produk ini memiliki rumus perhitungan dinamo yang presisi. Banyak teknisi yang mencatat data lilitan dinamo sekaligus skemanya. Mereka menggunakan standar ini saat mereka menggulung dinamo pompa air dari merek lain sejenis.

Skema lilitan utama dihubungkan ke sumber tegangan listrik, sedangkan kabel dari lilitan bantu akan terhubung ke kapasitor.  Skema umum diterapkan untuk berbagai dinamo, mulai daya terkecil yaitu 100-Watt atau 125-Watt hingga 200 Watt.

Mengurangi Kemungkinan Kumparan Terbakar

Mengurangi Kemungkinan Kumparan Terbakar

Pengguna atau teknisi akan langsung mengecek kondisi kumparan. Bisa jadi, kerusakan bukan karena terbakarnya kumparan. Namun, ada banyak penyebab lainnya. Teknisi pasti memiliki alat ukur yaitu multimeter atau tester yang mungkin lebih sering disebut Ohm meter. Multitester bisa dalam bentuk digital atau analog dimana keduanya sama-sama menghasilkan tes akurat.

Perbedaannya, adalah model digital dipergunakan untuk mengecek tegangan, kapasitor, dan arus mA. Sementara itu, meteran analog digunakan dalam mengukur tahanan dan tegangan DC/AC.

Pengecekan dapat dilakukan dengan membuka penutup terminal kabel pompa. Lalu cek wiringnya. Saat membuka tutup pompa, maka ada komponen seperti kumparan utama dan bantu pompa air, kapasitor, thermal protector dan beberapa kabel.

Multitester dapat diujikan pada kumparan utama dan kumparan bantu dimana kedua kumparan ini mengalami short ke arah body atau tidak. Pasalnya, kumparan utama berperan penting untuk operasional dimana kumparan utama memastikan pompa berputar kencang saat proses pemompaan. Sementara itu, kumparan bantu berguna untuk starting hingga pompa mencapai putaran penuh.

Baca Juga : Data Lilitan Pompa Air Jet Pump

Dengan demikian, patokan standar gulungan pompa air dapat ditentukan ketika teknisi servis mengetahui uji kumparan. Patokan standar tersebut perlu diperhatikan sesuai dengan daya pompa air dengan ukuran main coil dan sub coil. Jumlah lilitan juga perlu disesuaikan dengan dengan daya serta ukuran kawat.


Bagikan!

Leave a Comment